Minggu, 09 November 2014

NABI MUHAMMAD SAW





A. Pengertian Nabi Muhammad
Nabi Muhammad SAW adalah nabi pembawa risalah Islam, rasul terakhir penutup rangkaian nabi-nabi dan rasul-rasul Allah SWT dimuka bumi. Ia adalah salah seorang dari yang tertinggi diantara kelima Rasul yang masuk ke dalam golongan “ulul azmi” atau mereka yang mempunyai keteguhan hati. Keempat rasul lainnya adalah Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Nuh AS.
Menurut sirah (biografi) yang tercatat tentang Muhammad, bahwa beliau lahir sekitar 20 April 570 atau bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal pada tahun Gajah, di Mekkah dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hijazh, Arab Saudi. Nabi Muhammad haram digambarkan dalam bentuk patung, kartun ataupun gambar ilustrasi.
Kata Muhammad (محمد) dari aspek semantik, berasal dari akar kata “ha”, “mim”, dan “dal”. Bentuk mashdar dari kata ini adalah hamd (حمد) yang memiliki makna “pujian”, yakni antonim dari kata adz-dzamm (الذم) “cercaan”. Kata Muhammad, secara lesikal memiliki arti “orang yang banyak memiliki sifat-sifat terpuji, alladzi katsurah khishaluhu al-mahmudah الذى كثرت حصا له المحمودة   .
Di dalam Al-Qur’an, kata Muhammad – yang secara lesikal berarti “orang yang banyak memiliki sifat-sifat terpuji”, itu disebutkan sebanyak 4 kali. Di dalam surat Ali Imran ayat 144 :
$tBur î£JptèC žwÎ) ×Aqßu ôs% ôMn=yz `ÏB Ï&Î#ö7s% ã@ߍ9$#
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul[234]”.
 [234] Maksudnya: Nabi Muhammad SAW ialah seorang manusia yang diangkat Allah menjadi rasul. Rasul-rasul sebelumnya telah wafat, ada yang wafat karena terbunuh ada pula yang karena sakit biasa. Karena itu Nabi Muhammad SAW  juga akan wafat seperti halnya Rasul-rasul yang terdahulu itu. Di waktu berkecamuknya perang Uhud tersiarlah berita bahwa Nabi Muhammad SAW mati terbunuh. Berita ini mengacaukan kaum muslimin, sehingga ada yang bermaksud meminta perlindungan kepada Abu Sufyan (pemimpin kaum Quraisy). Sementara itu orang-orang munafik mengatakan bahwa kalau Nabi Muhammad itu seorang Nabi tentulah Dia tidak akan mati terbunuh. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum muslimin dan membantah kata-kata orang-orang munafik itu. (Sahih Bukhari bab Jihad). Abu Bakar r.a. mengemukakan ayat ini di mana terjadi pula kegelisahan di kalangan para sahabat di hari wafatnya Nabi Muhammad SAW untuk menenteramkan Umar bin Khaththab r.a. dan sahabat-sahabat yang tidak percaya tentang kewafatan Nabi itu. (Sahih Bukhari bab Ketakwaan Sahabat).
Surat al-Ahzab ayat 40 :
$¨B tb%x. î£JptèC !$t/r& 7tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh `Å3»s9ur tAqߧ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# 3 tb%x.ur ª!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« $VJŠÎ=tã ÇÍÉÈ  
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223], tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.
[1223] Maksudnya: Nabi SAW bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah SAW.
Surat Muhammad ayat 2 :
šúïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#qãZtB#uäur $yJÎ/ tAÌhçR 4n?tã 7£JptèC uqèdur ,ptø:$# `ÏB öNÍkÍh5§   t¤ÿx. öNåk÷]tã öNÍkÌE$t«ÍhŠy yxn=ô¹r&ur öNçlm;$t/ ÇËÈ  
“Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka”.
Tafsiran ayat ini, menurut kitab Jalalain :
(Dan orang-orang yang beriman) yaitu para sahabat Anshar dan lainnya (dan mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman pula kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad) yakni Al-Qur’an (dan itulah yang hak dari Rabb mereka, Allah menghapuskan daripada mereka) artinya, Dia mengampuni (kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka) karena itu mereka tidak lagi mendurhakai-Nya.
Dan surat al-Fath ayat 29 :
Ó£JptC ãAqߧ «!$# 4 tûïÏ%©!$#ur ÿ¼çmyètB âä!#£Ï©r& n?tã Í$¤ÿä3ø9$# âä!$uHxqâ öNæhuZ÷t/ 3 ÇËÒÈ  
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka”.

B. Nama Lain Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW memiliki nama lebih dari satu. Nama-nama tersebut bersifat tauqifi (doktrinal) yang diperoleh dari riwayat dan tidak boleh dikarang sendiri. Memberi nama Rasulullah SAW dengan nama yang tidak pernah diakui oleh beliau sama dengan berdusta atas nama beliau dan termasuk Iftiro (mengada-ada) yang dilarang oleh syariat. Namun, boleh mensifati Rasulullah SAW dengan sifat mulia secara wajar yang sesuai dengan realitas sifat beliau, meskipun secara lafadz tidak pernah ditemukan dalam nash. Syaratnya, sifat tersebut dikandung oleh dalalah (penunjukan makna) nash dan tidak melampaui batas dalam memuji nabi sebagaimana kaum Nashrani melampaui batas dalam memuji Nabi Isa As.
Nama lain yang terdapat dalam al-Qur’an untuk menunjuki nabi Muhammad SAW adalah kata “Ahmad” (احمد) yang memang berasal dari akar kata yang sama dengan kata “Muhammad” dan disebut satu kali dalam al-Qur’an di dalam surat ash-Shaff ayat 6
øŒÎ)ur tA$s% Ó|¤ŠÏã ßûøó$# zNtƒótB ûÓÍ_t6»tƒ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) ÎoTÎ) ãAqßu «!$# /ä3øs9Î) $]%Ïd|ÁB $yJÏj9 tû÷üt/ £ytƒ z`ÏB Ïp1uöq­G9$# #MŽÅe³t6ãBur 5AqßtÎ/ ÎAù'tƒ .`ÏB Ï÷èt/ ÿ¼çmèÿôœ$# ßuH÷qr& ( $¬Hs>sù Nèduä!%y` ÏM»oYÉit6ø9$$Î/ (#qä9$s% #x»yd ֍ósÅ ×ûüÎ7B ÇÏÈ  
“ Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." “
Menurut analisis Thahir bin Asyur mengenai kata “Ahmad” sebagai salah satu nama nabi Muhammad SAW sebenarnya telah dinyatakan sendiri oleh nabi Muhammad SAW sebagaimana yang terdapat di dalam al-Muwaththa dan Shahih Bukhari dan Muslim. Aku memiliki lima nama, aku adalah Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah al-Mahi (الماحى) yang dengannya Allah menghapus kekufuran, aku adalah al-Hasyir (الحاشير) yang dikumpulkannya manusia di bawah kakiku, dan aku adalah al-Aqib (العاقب).
Adapun diantara nama-nama nabi Muhammad SAW yang dianggap memiki landasan yang relatif dapat dipertanggungjawabkan dan cukup masyhur, selain kelima nama yang disinggung tadi adalah :
 1) al-Amiin (الأمين) “yang terpercaya”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat asy-Syu’araa ayat 107 :
ÎoTÎ) öNä3s9 îAqßu ×ûüÏBr& ÇÊÉÐÈ  
“ Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.”
 2) ash-Shoddiq (الصادق) “yang jujur”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat Maryam ayat 54 :
öä.øŒ$#ur Îû É=»tGÅ3ø9$# Ÿ@ŠÏè»oÿôœÎ) 4 ¼çm¯RÎ) tb%x. s-ÏŠ$|¹ Ïôãuqø9$# tb%x.ur Zwqßu $|Î;¯R ÇÎÍÈ  
“ Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan Dia adalah seorang Rasul dan Nabi.”
3) al-Huda (الهدى) “sang pemberi petunjuk”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat al-Fath ayat 28 :
uqèd üÏ%©!$# Ÿ@yör& ¼ã&s!qßu 3yßgø9$$Î/ ÈûïÏŠur Èd,ysø9$# ¼çntÎgôàãÏ9 n?tã ÈûïÏd9$# ¾Ï&Íj#ä. 4 4s"x.ur «!$$Î/ #YÎgx© ÇËÑÈ  
“ Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.”
4) al-Muniir (المنير) “sang pemberi pencerahan”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat al-Hajj ayat 8 :
z`ÏBur Ĩ$¨Z9$# `tB ãAÏ»pgä Îû «!$# ÎŽötóÎ/ 5Où=Ïæ Ÿwur Wèd Ÿwur 5=»tGÏ. 9ŽÏZB ÇÑÈ  
“ Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya[978].”
[978] Maksud yang bercahaya ialah: yang menjelaskan antara yang hak dan yang batil.

5) Khotamun Nabiyyin (خاتم النبيين) “ penutup para Nabi”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 40 :
$¨B tb%x. î£JptèC !$t/r& 7tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh `Å3»s9ur tAqߧ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# 3 tb%x.ur ª!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« $VJŠÎ=tã ÇÍÉÈ  
“ Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
[1223] Maksudnya: Nabi Muhammad S.A.W bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah SAW.
Selain yang telah disebutkan diatas, nama-nama lainnya adalah al-Atqa (الأتقى) “yang paling bertakwa”, al-Ummi (الأمى) “yang tidak pandai membaca dan menulis”, al-Mudattsir (المدثير) “yang berselimut”, al-Ma’sum (المعصوم) “yang terpelihara dari dosa”, dan al-Mushtofa (المصطفى) “yang terpilih”, dan sebagainya.

C. Tugas-tugas Nabi Muhammad SAW
Secara garis besarnya Nabi Muhammad SAW mempunyai tugas meluruskan akidah umat manusia sekaligus memperbaiki akhlaknya. Berikut  beberapa ayat-ayat al-Qur`an yang menyuratkan tugas-tugas beliau :
1) Sebagai Rahmat Bagi Semesta Alam.
 Sebagaimana diterangkan dalam surat al-Anbiyaa ayat 107 :
!$tBur š»oYù=yör& žwÎ) ZptHôqy šúüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÊÉÐÈ  
“ Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

2) Bertabligh. 
Sebagiamana diterangkan dalam surat al-Maidah ayat 67 :
$pkšr'¯»tƒ ãAqߧ9$# õ÷Ïk=t/ !$tB tAÌRé& šøs9Î) `ÏB y7Îi/¢ ( bÎ)ur óO©9 ö@yèøÿs? $yJsù |Møó¯=t/ ¼çmtGs9$yÍ 4 ª!$#ur šßJÅÁ÷ètƒ z`ÏB Ĩ$¨Z9$# 3 ¨bÎ) ©!$# Ÿw Ïöku tPöqs)ø9$# tûï͍Ïÿ»s3ø9$# ÇÏÐÈ  
“ Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
[430] Maksudnya: tak seorang pun yang dapat membunuh Nabi Muhammad SAW.

3) Menunjuki Kepada Jalan Yang Lurus.
Sebagaimana diterangkan dalam surat asy-Syuro ayat 52 :
y7Ï9ºxx.ur !$uZøym÷rr& y7øs9Î) %[nrâ ô`ÏiB $tR̍øBr& 4 $tB |MZä. Íôs? $tB Ü=»tGÅ3ø9$# Ÿwur ß`»yJƒM}$# `Å3»s9ur çm»oYù=yèy_ #YqçR Ïök¨X ¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±®S ô`ÏB $tRÏŠ$t6Ïã 4 y7¯RÎ)ur üÏöktJs9 4n<Î) :ÞºuŽÅÀ 5OŠÉ)tGó¡B ÇÎËÈ  
“ Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Qur’an) dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al-kitab (al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”
Ayat ini juga menegaskan bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rosul, dia tidak mengetahui tentang isi kitab-kitab terdahulu, karena itu tidak ada alasan bagi orang-orang kafir menuduhnya sebagai orang yang mengada-ada dalam urusan aqidah dan syari`ah.
4) Membawa Kebenaran.
Sebagaimana yang diterangkan dalam surat al-Fath ayat 28 :
 uqèd üÏ%©!$# Ÿ@yör& ¼ã&s!qßu 3yßgø9$$Î/ ÈûïÏŠur Èd,ysø9$# ¼çntÎgôàãÏ9 n?tã ÈûïÏd9$# ¾Ï&Íj#ä. 4 4s"x.ur «!$$Î/ #YÎgx© ÇËÑÈ  
“ Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.”
Ayat ini menyiratkan bahwa dengan kedatangan Islam maka hukum-hukum sebelumnya tidak berlaku lagi dan diganti dengan hukum-hukum al-Qur`an. Sebab al-Qur`an juga menerangkan hal-hal yang mereka ada-adakan pada agama-agama terdahulu, sehingga agama yang terjamin kebenarannya adalah agama Islam. Dan tiada lagi agama yang diturunkan Allah setelah Islam. Al-Qur`an itu sendiri dalam pemeliharaan Allah SWT, sehingga tidak berhasil dipaIsukan meskipun berulang kali terjadi usaha pemalsuan Al-Qur`an.
5) Pembawa Kabar Gembira Dan Pemberi Peringatan.
Sebagaimana diterangkan dalam surat al-Ahzab ayat 45-46 :
$pkšr'¯»tƒ ÓÉ<¨Z9$# !$¯RÎ) y7»oYù=yör& #YÎg»x© #ZŽÅe³t6ãBur #\ƒÉtRur ÇÍÎÈ   $·ŠÏã#yŠur n<Î) «!$# ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ %[`#uŽÅ ur #ZŽÏYB ÇÍÏÈ  
“ Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi.”

D. Mu’jizat Nabi Muhammad SAW
Mu’jizat ialah sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada diri seorang nabi atau rasul Allah dalam rangka mendakwakan dirinya sebagai nabi atau rasul Allah, dan seorang manusia pun tidak akan mampu melakukan yang sepertinya.
Begitu pula yang terjadi pada salah satu nabi dan rasul Allah, yakni Nabi Muhammad SAW. Beliau diberikan banyak mu’jizat oleh Allah, bahkan melebihi apa yang telah diberikan-Nya kepada para nabi dan rasul yang terdahulu. Mu’jizat utama dan terbesar beliau adalah al-Qur’an, yang mana tetap terpelihara segala-galanya oleh Allah SWT.
Dan mu’jizat-mu’jizat nabi Muhammad SAW lainnya terbagi menjadi 2, yakni yang berupa aqwaal dan af’aal. Berikut beberapa mu’jizat-mu’jizat beliau, diantaranya:
1. Mu’jizat nabi Muhammad SAW yang Berupa Aqwaal, diantaranya :
a) Kehancuran kerajaan Kisra dan Caesar, b) Akan meluasnya kerajaan kaum Muslimin, c) Akan adanya beberapa puluh orang nabi palsu, d) Akan terjadinya perpecahan dikalangan umat Islam menjadi 73 golongan, e) Akan terjadinya umat Islam yang mengikuti jejak kaum Yahudi dan Nasrani, dan sebagainya.
2. Mu’jizat nabi Muhammad SAW yang Berupa Af’aal, diantaranya :
a) Nabi Muhammad SAW membelah bulan, b) Terpancarnya air dari jari nabi Muhammad SAW, c) Isra’ Mi’raj, d) Terlepasnya nabi Muhammad SAW dari kepungan musuh, e) Gugur dan jatuhnya berhala-berhala di sekeliling Ka’bah karena isyarat Nabi Muhammad SAW, dan sebagainya.
E. Eksistensi Nabi Muhammad SAW
Bahwasannya eksistensi nabi Muhammad SAW sangatlah banyak dan penting dikalangan para kaum-kaumnya. Dan diantara eksistensi-eksistensi tersebut, ialah :
1) Eksistensi ketika Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.
2) Eksistensi ketika Nabi Muhammad SAW sebagai Hakim.
3) Eksistensi ketika Nabi Muhammad SAW sebagai Kepala Negara.
4) Eksistensi ketika Nabi Muhammad SAW berperan sebagai manusia biasa.
Bibliografi
Fu’ad Abdul Bᾱqi, Muhammad, Mu’jam Mufahros Li Al-Fadzil Qur’an, Kairo: Dar el-Hadith.
Jalaluddin Asy-Syuyuthi dan Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, Tafsir Jalalain.
Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an, Lentera Hati, Jakarta, 2007
Ensiklopedia Islam, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, cet.4, Jakarta, 1997
Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, jilid 6, Gema Insani Press, Jakarta, 2001
Annemarie Schimmel, Penerjemah: Rahmani Astuti dan Ilyas Hasan, Dan Muhammad Adalah Utusan Allah, Mizan, Bandung, 1994