A. Pengertian Nabi
Muhammad
Nabi
Muhammad SAW adalah nabi pembawa risalah Islam, rasul terakhir penutup rangkaian
nabi-nabi dan rasul-rasul Allah SWT dimuka bumi. Ia adalah salah seorang dari
yang tertinggi diantara kelima Rasul yang masuk ke dalam golongan “ulul azmi”
atau mereka yang mempunyai keteguhan hati. Keempat rasul lainnya adalah Ibrahim
AS, Musa AS, Isa AS, dan Nuh AS.
Menurut
sirah (biografi) yang tercatat tentang Muhammad, bahwa beliau lahir
sekitar 20 April 570 atau bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal pada tahun
Gajah, di Mekkah dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Kedua
kota tersebut terletak di daerah Hijazh, Arab Saudi. Nabi Muhammad haram
digambarkan dalam bentuk patung, kartun ataupun gambar ilustrasi.
Kata
Muhammad (محمد) dari aspek semantik, berasal
dari akar kata “ha”, “mim”, dan “dal”. Bentuk mashdar dari kata ini adalah hamd
(حمد)
yang memiliki makna “pujian”, yakni antonim dari kata adz-dzamm (الذم)
“cercaan”. Kata Muhammad, secara lesikal memiliki arti “orang yang
banyak memiliki sifat-sifat terpuji, alladzi katsurah khishaluhu al-mahmudah
الذى كثرت حصا له المحمودة .
Di dalam Al-Qur’an, kata Muhammad – yang secara
lesikal berarti “orang yang banyak memiliki sifat-sifat terpuji”, itu
disebutkan sebanyak 4 kali. Di dalam surat Ali Imran ayat 144 :
$tBur î£JptèC wÎ) ×Aqßu ôs% ôMn=yz `ÏB Ï&Î#ö7s% ã@ß9$#
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul,
sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul[234]”.
[234] Maksudnya: Nabi Muhammad SAW ialah
seorang manusia yang diangkat Allah menjadi rasul. Rasul-rasul sebelumnya telah
wafat, ada yang wafat karena terbunuh ada pula yang karena sakit biasa. Karena
itu Nabi Muhammad SAW juga akan wafat
seperti halnya Rasul-rasul yang terdahulu itu. Di waktu berkecamuknya perang
Uhud tersiarlah berita bahwa Nabi Muhammad SAW mati terbunuh. Berita ini
mengacaukan kaum muslimin, sehingga ada yang bermaksud meminta perlindungan
kepada Abu Sufyan (pemimpin kaum Quraisy). Sementara itu orang-orang munafik
mengatakan bahwa kalau Nabi Muhammad itu seorang Nabi tentulah Dia tidak akan
mati terbunuh. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum
muslimin dan membantah kata-kata orang-orang munafik itu. (Sahih Bukhari bab
Jihad). Abu Bakar r.a. mengemukakan ayat ini di mana terjadi pula kegelisahan
di kalangan para sahabat di hari wafatnya Nabi Muhammad SAW untuk menenteramkan
Umar bin Khaththab r.a. dan sahabat-sahabat yang tidak percaya tentang
kewafatan Nabi itu. (Sahih Bukhari bab Ketakwaan Sahabat).
Surat al-Ahzab ayat 40 :
$¨B tb%x. î£JptèC !$t/r& 7tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh `Å3»s9ur tAqߧ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhÎ;¨Y9$# 3 tb%x.ur ª!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« $VJÎ=tã ÇÍÉÈ
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
di antara kamu[1223], tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan
adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu”.
[1223] Maksudnya: Nabi SAW bukanlah ayah
dari salah seorang sahabat, karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh
Rasulullah SAW.
Surat Muhammad ayat 2 :
úïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#qãZtB#uäur $yJÎ/ tAÌhçR 4n?tã 7£JptèC uqèdur ,ptø:$# `ÏB öNÍkÍh5§ t¤ÿx. öNåk÷]tã öNÍkÌE$t«Íhy yxn=ô¹r&ur öNçlm;$t/ ÇËÈ
“Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada
apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka,
Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka”.
Tafsiran ayat ini, menurut kitab Jalalain :
(Dan orang-orang yang beriman) yaitu para sahabat Anshar
dan lainnya (dan mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman pula kepada apa
yang diturunkan kepada Muhammad) yakni Al-Qur’an (dan itulah yang hak dari Rabb mereka, Allah menghapuskan daripada
mereka) artinya, Dia mengampuni (kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki
keadaan mereka) karena itu mereka tidak lagi mendurhakai-Nya.
Dan
surat al-Fath ayat 29 :
Ó£JptC ãAqߧ «!$# 4 tûïÏ%©!$#ur ÿ¼çmyètB âä!#£Ï©r& n?tã Í$¤ÿä3ø9$# âä!$uHxqâ öNæhuZ÷t/ 3 ÇËÒÈ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama
dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka”.
B. Nama Lain Nabi Muhammad SAW
Rasulullah
SAW memiliki nama lebih dari satu. Nama-nama tersebut bersifat tauqifi
(doktrinal) yang diperoleh dari riwayat dan tidak boleh dikarang sendiri.
Memberi nama Rasulullah SAW dengan nama yang tidak pernah diakui oleh beliau
sama dengan berdusta atas nama beliau dan termasuk Iftiro (mengada-ada) yang
dilarang oleh syariat. Namun, boleh mensifati Rasulullah SAW dengan sifat mulia
secara wajar yang sesuai dengan realitas sifat beliau, meskipun secara lafadz
tidak pernah ditemukan dalam nash. Syaratnya, sifat tersebut dikandung oleh
dalalah (penunjukan makna) nash dan tidak melampaui batas dalam memuji nabi
sebagaimana kaum Nashrani melampaui batas dalam memuji Nabi Isa As.
Nama
lain yang terdapat dalam al-Qur’an untuk menunjuki nabi Muhammad SAW adalah
kata “Ahmad” (احمد) yang memang berasal dari akar
kata yang sama dengan kata “Muhammad” dan disebut satu kali dalam al-Qur’an di
dalam surat ash-Shaff ayat 6
øÎ)ur tA$s% Ó|¤Ïã ßûøó$# zNtótB ûÓÍ_t6»t @ÏäÂuó Î) ÎoTÎ) ãAqßu «!$# /ä3øs9Î) $]%Ïd|ÁB $yJÏj9 tû÷üt/ £yt z`ÏB Ïp1uöqG9$# #MÅe³t6ãBur 5AqßtÎ/ ÎAù't .`ÏB Ï÷èt/ ÿ¼çmèÿô$# ßuH÷qr& ( $¬Hs>sù Nèduä!%y` ÏM»oYÉit6ø9$$Î/ (#qä9$s% #x»yd ÖósÅ ×ûüÎ7B ÇÏÈ
“ Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani
Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang
Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka
tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata,
mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." “
Menurut
analisis Thahir bin Asyur mengenai kata “Ahmad” sebagai salah satu nama
nabi Muhammad SAW sebenarnya telah dinyatakan sendiri oleh nabi Muhammad
SAW sebagaimana yang terdapat di dalam al-Muwaththa dan Shahih Bukhari
dan Muslim. Aku memiliki lima nama, aku adalah Muhammad, aku
adalah Ahmad, aku adalah al-Mahi (الماحى) yang dengannya Allah menghapus
kekufuran, aku adalah al-Hasyir (الحاشير) yang dikumpulkannya manusia di
bawah kakiku, dan aku adalah al-Aqib (العاقب).
Adapun diantara nama-nama nabi Muhammad SAW
yang dianggap memiki landasan yang relatif dapat dipertanggungjawabkan dan
cukup masyhur, selain kelima nama yang disinggung tadi adalah :
1) al-Amiin
(الأمين) “yang terpercaya”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat
asy-Syu’araa ayat 107 :
ÎoTÎ) öNä3s9 îAqßu ×ûüÏBr& ÇÊÉÐÈ
“ Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang
diutus) kepadamu.”
2) ash-Shoddiq
(الصادق) “yang jujur”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat Maryam
ayat 54 :
öä.ø$#ur Îû É=»tGÅ3ø9$# @Ïè»oÿôÎ) 4 ¼çm¯RÎ) tb%x. s-Ï$|¹ Ïôãuqø9$# tb%x.ur Zwqßu $|Î;¯R ÇÎÍÈ
“ Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail
(yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya,
dan Dia adalah seorang Rasul dan Nabi.”
3)
al-Huda (الهدى) “sang pemberi petunjuk”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat al-Fath
ayat 28 :
uqèd üÏ%©!$# @yör& ¼ã&s!qßu 3yßgø9$$Î/ ÈûïÏur Èd,ysø9$# ¼çntÎgôàãÏ9 n?tã ÈûïÏd9$# ¾Ï&Íj#ä. 4 4s"x.ur «!$$Î/ #YÎgx© ÇËÑÈ
“ Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah
sebagai saksi.”
4)
al-Muniir (المنير) “sang pemberi pencerahan”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat al-Hajj
ayat 8 :
z`ÏBur Ĩ$¨Z9$# `tB ãAÏ»pgä Îû «!$# ÎötóÎ/ 5Où=Ïæ wur Wèd wur 5=»tGÏ. 9ÏZB ÇÑÈ
“ Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang
Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang
bercahaya[978].”
[978]
Maksud yang bercahaya ialah: yang menjelaskan antara yang hak dan yang batil.
5)
Khotamun Nabiyyin (خاتم النبيين) “ penutup para Nabi”
Seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat al-Ahzab
ayat 40 :
$¨B tb%x. î£JptèC !$t/r& 7tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh `Å3»s9ur tAqߧ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhÎ;¨Y9$# 3 tb%x.ur ª!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« $VJÎ=tã ÇÍÉÈ
“ Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
di antara kamu[1223]., tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan
adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
[1223]
Maksudnya: Nabi Muhammad S.A.W bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena
itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah SAW.
Selain
yang telah disebutkan diatas, nama-nama lainnya adalah al-Atqa (الأتقى) “yang paling bertakwa”, al-Ummi
(الأمى) “yang tidak pandai membaca dan
menulis”, al-Mudattsir (المدثير) “yang berselimut”, al-Ma’sum
(المعصوم) “yang terpelihara dari dosa”,
dan al-Mushtofa (المصطفى) “yang terpilih”, dan sebagainya.
C.
Tugas-tugas Nabi Muhammad SAW
Secara garis besarnya Nabi Muhammad
SAW mempunyai tugas meluruskan akidah umat manusia sekaligus memperbaiki akhlaknya.
Berikut beberapa ayat-ayat al-Qur`an
yang menyuratkan tugas-tugas beliau :
1)
Sebagai Rahmat Bagi Semesta Alam.
Sebagaimana diterangkan dalam surat al-Anbiyaa
ayat 107 :
!$tBur »oYù=yör& wÎ) ZptHôqy úüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÊÉÐÈ
“
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.”
2) Bertabligh.
Sebagiamana diterangkan dalam surat al-Maidah ayat 67 :
$pkr'¯»t ãAqߧ9$# õ÷Ïk=t/ !$tB tAÌRé& øs9Î) `ÏB y7Îi/¢ ( bÎ)ur óO©9 ö@yèøÿs? $yJsù |Møó¯=t/ ¼çmtGs9$yÍ 4 ª!$#ur ßJÅÁ÷èt z`ÏB Ĩ$¨Z9$# 3 ¨bÎ) ©!$# w Ïöku tPöqs)ø9$# tûïÍÏÿ»s3ø9$# ÇÏÐÈ
“
Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika
tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430].
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
[430] Maksudnya:
tak seorang pun yang dapat membunuh Nabi Muhammad SAW.
3) Menunjuki Kepada Jalan Yang Lurus.
Sebagaimana diterangkan dalam surat asy-Syuro ayat 52 :
y7Ï9ºxx.ur !$uZøym÷rr& y7øs9Î) %[nrâ ô`ÏiB $tRÌøBr& 4 $tB |MZä. Íôs? $tB Ü=»tGÅ3ø9$# wur ß`»yJM}$# `Å3»s9ur çm»oYù=yèy_ #YqçR Ïök¨X ¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±®S ô`ÏB $tRÏ$t6Ïã 4 y7¯RÎ)ur üÏöktJs9 4n<Î) :ÞºuÅÀ 5OÉ)tGó¡B ÇÎËÈ
“
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Qur’an) dengan perintah kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al-kitab (al-Qur’an) dan tidak pula
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Qur’an itu cahaya, yang
Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami.
Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”
Ayat ini juga menegaskan bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW
diangkat menjadi rosul, dia tidak mengetahui tentang isi kitab-kitab terdahulu,
karena itu tidak ada alasan bagi orang-orang kafir menuduhnya sebagai orang
yang mengada-ada dalam urusan aqidah dan syari`ah.
4) Membawa Kebenaran.
Sebagaimana yang diterangkan dalam surat al-Fath ayat 28 :
uqèd üÏ%©!$# @yör& ¼ã&s!qßu 3yßgø9$$Î/ ÈûïÏur Èd,ysø9$# ¼çntÎgôàãÏ9 n?tã ÈûïÏd9$# ¾Ï&Íj#ä. 4 4s"x.ur «!$$Î/ #YÎgx© ÇËÑÈ
“
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.”
Ayat ini menyiratkan bahwa dengan kedatangan Islam maka
hukum-hukum sebelumnya tidak berlaku lagi dan diganti dengan hukum-hukum
al-Qur`an. Sebab al-Qur`an juga menerangkan hal-hal yang mereka ada-adakan pada
agama-agama terdahulu, sehingga agama yang terjamin kebenarannya adalah agama
Islam. Dan tiada lagi agama yang diturunkan Allah setelah Islam. Al-Qur`an itu
sendiri dalam pemeliharaan Allah SWT, sehingga tidak berhasil dipaIsukan
meskipun berulang kali terjadi usaha pemalsuan Al-Qur`an.
5) Pembawa Kabar Gembira Dan Pemberi Peringatan.
Sebagaimana diterangkan dalam surat al-Ahzab ayat 45-46 :
$pkr'¯»t ÓÉ<¨Z9$# !$¯RÎ) y7»oYù=yör& #YÎg»x© #ZÅe³t6ãBur #\ÉtRur ÇÍÎÈ $·Ïã#yur n<Î) «!$# ¾ÏmÏRøÎ*Î/ %[`#uÅ ur #ZÏYB ÇÍÏÈ
“
Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar
gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah
dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi.”
D. Mu’jizat Nabi Muhammad SAW
Mu’jizat ialah sesuatu yang luar
biasa yang terjadi pada diri seorang nabi atau rasul Allah dalam rangka
mendakwakan dirinya sebagai nabi atau rasul Allah, dan seorang manusia pun
tidak akan mampu melakukan yang sepertinya.
Begitu pula yang terjadi pada salah
satu nabi dan rasul Allah, yakni Nabi Muhammad SAW. Beliau diberikan banyak
mu’jizat oleh Allah, bahkan melebihi apa yang telah diberikan-Nya kepada para
nabi dan rasul yang terdahulu. Mu’jizat utama dan terbesar beliau adalah al-Qur’an,
yang mana tetap terpelihara segala-galanya oleh Allah SWT.
Dan mu’jizat-mu’jizat nabi Muhammad SAW lainnya terbagi
menjadi 2, yakni yang berupa aqwaal dan af’aal. Berikut beberapa
mu’jizat-mu’jizat beliau, diantaranya:
1. Mu’jizat nabi Muhammad SAW yang Berupa Aqwaal, diantaranya
:
a) Kehancuran kerajaan Kisra dan Caesar, b) Akan meluasnya
kerajaan kaum Muslimin, c) Akan adanya beberapa puluh orang nabi palsu, d) Akan
terjadinya perpecahan dikalangan umat Islam menjadi 73 golongan, e) Akan
terjadinya umat Islam yang mengikuti jejak kaum Yahudi dan Nasrani, dan
sebagainya.
2. Mu’jizat nabi Muhammad SAW yang Berupa Af’aal, diantaranya
:
a) Nabi Muhammad SAW membelah bulan, b) Terpancarnya air
dari jari nabi Muhammad SAW, c) Isra’ Mi’raj, d) Terlepasnya nabi Muhammad SAW
dari kepungan musuh, e) Gugur dan jatuhnya berhala-berhala di sekeliling Ka’bah
karena isyarat Nabi Muhammad SAW, dan sebagainya.
E. Eksistensi Nabi Muhammad SAW
Bahwasannya
eksistensi nabi Muhammad SAW sangatlah banyak dan penting dikalangan para
kaum-kaumnya. Dan diantara eksistensi-eksistensi tersebut, ialah :
1) Eksistensi ketika Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.
2)
Eksistensi ketika Nabi Muhammad SAW sebagai Hakim.
3)
Eksistensi ketika Nabi Muhammad SAW sebagai Kepala Negara.
4) Eksistensi ketika Nabi Muhammad SAW berperan sebagai manusia
biasa.
Bibliografi
Fu’ad
Abdul Bᾱqi, Muhammad, Mu’jam Mufahros Li Al-Fadzil Qur’an, Kairo: Dar
el-Hadith.
Jalaluddin
Asy-Syuyuthi dan Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, Tafsir Jalalain.
Quraish
Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an, Lentera Hati, Jakarta, 2007
Ensiklopedia
Islam, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, cet.4, Jakarta, 1997
Moenawar
Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, jilid 6, Gema Insani
Press, Jakarta, 2001
Annemarie
Schimmel, Penerjemah: Rahmani Astuti dan Ilyas Hasan, Dan Muhammad Adalah
Utusan Allah, Mizan, Bandung, 1994